25.6.08
ARTI TAO
Arti dari kata ‘TAO’ sangatlah luas dan bisa ditafsirkan secara berlainan sesuai dengan sudut pandang mereka yang menilai. Namun secara garis besar bisa dijabarkan sebagai berikut:
1.Tao dalam posisinya sebagai TAO.
Dalam hal ini bisa diterjemahkan sebagai Bunda Alam Semesta. Merupakan ‘Sesuatu’ yang ada sebelum semuanya ada. Sumber dari segala yang ada di Alam Semesta dan juga meliputi semua yang ada di Alam Semesta. Untuk mempermudah pemahaman awal kadang juga diartikan sebagai Alam Semesta itu sendiri.
2.Tao dalam posisinya sebagai Hukum Alam yang bersifat Alamiah dan Mutlak.
Seringkali Tao diartikan sebagai ‘Jalan’, maksudnya adalah ‘Jalan’ yang dilalui oleh ‘pergerakan’ Alam Semesta. Dimana semua peristiwa yang terjadi di Alam Semesta tidak bisa terlepas dari hukum ini, termasuk didalamnya kehidupan manusia. Kelahiran kita sebagai manusia adalah juga merupakan sebuah peristiwa alam yang tidak terlepas dari Hukum Alam. Merupakan akibat dari suatu peristiwa yang tidak kita ketahui. Dan merupakan sebab yang akan mempengaruhi kejadian berikutnya. Di Alam Semesta tidak ada sebuah peristiwa tunggal yang berdiri sendiri. Semua peristiwa merupakan sebuah mata rantai reaksi Alam Semesta yang ‘Mengikuti’ suatu Hukum (TAO) yang bersifat alamiah. Karenanya Tao seringkali juga diartikan sebagai ‘Kelogisan’, ‘Kewajaran’ atau ‘Kealamiahan’.
3.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Jalan Kebenaran atau Jalan Suci.
Yang dimaksud adalah ‘Jalan’ yang sewajarnya atau selayaknya ditempuh oleh kita sebagai sosok manusia yang memiliki akal budi, kecerdasan dan nurani, serta merupakan mahluk yang berperasaan halus. Maknanya sangat luas, meliputi tatacara kita dalam ‘Menjalani, Memandang dan Mengisi’ Kehidupan secara menyeluruh! Jika pada pengertian No.2 Tao diartikan sebagai ‘Cara Alam Bergerak’, maka disini Tao merupakan ‘Cara Manusia Selayaknya Bergerak / Berperilaku’. Alam Semesta bergerak secara ‘Alamiah’ lalu bagaimanakah sifat ‘Alamiah’ dari sosok manusia ? Bagaimanakah selayaknya manusia ‘bergerak’ ? Bagaimanakah selayaknya manusia berperilaku sebagai sosok yang berbudaya tinggi?
4.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Pemikiran dan Ajaran Kehidupan.
Ajaran Tao berlandaskan ‘Alamiah’, ‘Harmonis dan ‘Selaras’ mengikuti kodrat alam. Merupakan hasil pemikiran leluhur orang Tionghoa sejak ribuan tahun yang lalu. Berkembang dan menyatu dengan kehidupan dan budaya Tionghoa. Mempengaruhi pola pikir, kesenian dan ilmu tradisional Tionghoa.
5.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Filsafat Kehidupan.
Pengertian Tao sebagai sebuah Filsafat Kehidupan terbentuk terutama dikalangan pemikir awam yang tidak menjalani Ajaran Tao atau berlatih Spiritual Tao. Dalam hal ini cenderung hanya sebagai pengetahuan atau sebatas pemahaman teori.
6.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Agama Tao.
Dalam hal ini Tao dapat disebut sebagai Agama Rakyat. Sebuah agama yang terbentuk secara perlahan-lahan sejak ribuan tahun yang lalu. Menyatu dengan tradisi dan budaya Tionghoa. Mohon dipahami bahwa pengertian Agama Tao disini bukan hanya terbatas pada ajaran Lao Tse. Lao Tse adalah salah satu sesepuh Tao.
7.Tao dalam posisinya sebagai sebuah Metode Spiritual.
Merupakan metode spiritual yang bersifat membumi. Metode spiritual yang menerjuni keduniawian dan bukannya meninggalkan keduniawian!
Mengikuti arus (kehidupan) tetapi tidak terbawa arus (kehidupan).
Metode Spiritual Tao diturunkan secara langsung dari seorang Maha Guru Tao kepada para muridnya. Membentuk sebuah Perguruan Tao yang jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan. Masing-masing Perguruan mempunyai corak tersendiri. Tetapi mempunyai persamaan tujuan yaitu ‘Membina diri untuk menjadi Manusia Sejati / Cen Ren’
(materi artikel dari dan seijin Tao4U.net )