Tahun 2008 TIKUS API
Oleh : MAS DIAN, MRE
Tanggal 8 Februari 2008, penanggalan versi Yin Li / almanak China mulai masuk periode tahun baru 2559 ( hitungan tahun berdasarkan kelahiran Gong Fu Zi / Khong Hu Cu ). Tahun tersebut merupakan pergantian lambang Shio dari tahun Babi ke tahun Tikus. Pergantian siklus alam ini menandakan berbagai perubahan suasana dan iklim di bumi.
Berdasarkan ilmu astrologi China yang lebih bisa dipertanggung-jawabkan, pergantian periode Shio dilakukan dengan berpedoman pada siklus Matahari, saat masuk ke periode musim semi atau Li Chun yang setiap tahunnya jatuh di antara tanggal 4 atau 5 Pebruari dari penanggalan Masehi. ( catatan: buku Tong Shu ini menggunakan konsep Li Chun ).
Tahun 2008 atau tahun Shio Tikus dinamai sebagai tahun Wu Zi dengan analisa dan rincian rumusnya sebagai berikut :
· Wu, adalah siklus kelima dari rumusan Tian Gan / Batang Langit, mewakili elemen yang berunsur Tanah Positif.
· Zi adalah siklus pertama dari rumusan Di Zi / Cabang Bumi, mewakili elemen Air Positif atau dilambangkan sebagai Tikus.
Tahun Wu Zi oleh sebagian orang disebut sebagai tahun Tikus Tanah. Penjabaran ini diambil dari pembacaan secara terpisah terhadap rumusan Tian Gan dan Di Zi. Sedangkan untuk penjabaran yang lebih komplek, berdasarkan konsep Feng Shui klasik yang terangkum dalam rumusan Liu Se Hoa Jia ( 60 konsep penggabungan Tian Gan dan Di Zi ), maka gabungan rumusan Wu yang berunsur Tanah dan Zi yang berunsur Air menghasilkan elemen alam yang semestinya, yaitu Api Positif. Jadi tahun 2008 disebut sebagai tahun Tikus Api.
Konsep Liu Se Hua Jia sudah digunakan sejak Dinasti Xia ( 2100 – 1600 SM ). Jadi kebenarannya untuk menganalisis sifat dan perubahan alam sudah teruji oleh perjalanan sang waktu, seperti contoh ulasan di bawah ini.
Tahun 1996 adalah tahun Bing Zi, yang menurut konsep Barat (Feng Shui yang diterjemahkan oleh bangsa Barat kemudian dijadikan pedoman di Indonesia ) disebut sebagai tahun Tikus Api. Sedangkan konsep Liu Se Hoa Jia menyebutnya sebagai Tikus Air ( tahun “ tumpahan air dari gunung ” ). Ternyata pada tahun itu debit air/hujan sangat dominan, Jakarta dan kota-kota besar di dunia banyak yang tergenang oleh banjir yang besar.
Tahun 2002 dan 2003 oleh konsep Barat disebut tahun Kuda dan Kambing yang berunsur Air, sedangkan dalam rumusan Liu Se Hoa Jia disebut tahun “ Kayu dari pohon Yang Liu/willow ”. Pada kenyataannya kemarau panjang melanda dunia, dan di Indonesia dari Maret sampai Nopember tidak pernah ada hujan. Bencana angin topan dan udara panas melanda banyak negara.
Tahun 2004 dan 2005 oleh konsep Barat disebut tahun Kera dan Ayam yang berunsur Kayu, sedangkan dalam Liu Se Hoa Jia disebut tahun “ Air yang bersumber dari dalam tanah/sumur ”. Kita tahu bahwa pada periode dua tahun tersebut, sepanjang tahun tidak pernah tidak ada bulan yang tidak hujan, bahkan bencana tsunami serta banjir Lumpur melanda negeri kita.
Tahun 2006 dan 2007 oleh konsep Barat disebut tahun Anjing dan Babi Api, sedangkan konsep Liu Se Hoa Jia disebut sebagai tahun “ Tanah di atas bangunan “. Dalam penjabaran yang bersifat kondusif bisa diartikan bahwa pasar property dunia dan sektor pertambangan cukup menjanjikan. Sedangkan dalam siklus yang ekstrim, dapat menimbulkan berbagai bencana gempa bumi atau bencana dari tanah yang menghancurkan bangunan/kehidupan.
Khususnya untuk tahun 2007 yang disebut tahun Ding Hai atau Babi Tanah. Karena elemen Ding adalah Api sedangkan Hai adalah Air maka bisa kita rasakan keadaan alam tahun 2007 sangat tidak kondusif. Ada sebagian benua Eropa dilanda hawa panas sedangkan di Asia ( China, Indonesia, Bangladesh dan lainnya )sering dilanda hujan/banjir besar. Selain contoh di atas ini masih banyak pembuktian yang lainnya.
Tahun Tikus Api 2008
Shio Baik dan Shio Jelek di Tahun 2008
Shio yang beruntung di tahun 2008 adalah Kerbau, Naga, Kera.
Shio buruk di tahun 2008 adalah Kelinci, Kuda, Kambing, Ayam.
Prediksi Alam Di Tahun Tikus Api/2008
Keadaan alam di tahun Tikus Api akan memiliki suasana yang berbeda dengan tahun 2007, sebab elemen tahunnya berganti dari Tanah menjadi unsur Api. Api dan Tanah memang bukan elemen yang memicu konflik, bahkan kedua unsur tersebut bisa saling menghidupi satu dengan yang lainnya, tapi keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda. Dengan data Feng Shui yang sangat jelas seperti ini, maka sudah bisa kita ketahui bahwa keadaan cuaca di tahun 2008 memang akan berbeda dengan tahun 2007, tapi perubahannya tidak melalui suatu keadaan yang dramatis, melainkan berubah secara perlahan namun pasti. Lebih jelasnya bisa kita katakan bahwa tiga bulan sebelum masuk tahun 2008 sudah ada pengaruh Api yang masuk ke tahun 2007. demikian pula tiga bulan sesudah masuk tahun Tikus Api, masih ada pengaruh Tanah yang akan menyertainya.
Keadaan Alam 2008
Siklus yang dikuasai unsur api tersebut akan mengubah iklim menjadi lebih panas dibanding tahun lalu, jadi kita akan mengalami musim kemarau akan lebih panjang.
Dalam siklus yang tidak baik, maka tahun 2008 akan dilanda banyak bencana seperti gempa bumi yang berkaitan dengan aktivitas gunung berapi, bahkan ada beberapa gunung berapi yang akan meletus atau aktivitasnya meningkat. Demikian pula dengan bencana kebakaran (kebakaran hutan), petir dan kekeringan akan sering melanda dunia.
Sekali waktu, hujan deras dan bencana banjir bisa pula melanda tapi volumenya sudah tidak sebanyak tahun lalu, sebab siklus yang berunsur Api di tahun 2008 dibangun dari rumusan Cabang Bumi Zi yang berunsur Air.
Dalam siklus yang positif, produksi pangan dunia akan meningkat lebih baik, sebab siklus tahun Tikus Api Positif ini dalam astrologi China juga dikondisikan atau disebut sebagai “ Tikus Dari Dalam Gudang “. Sebutan ini diharapkan benar-benar dapat meningkatkan persediaan pangan dunia, sehingga kesejahteraan manusia makin bertambah baik.
Bencana yang berkaitan dengan pergeseran lempengan tanah yang dua tahun kemarin menimbulkan banyak gempa bumi diharapkan sudah mereda, semoga tidak ada lagi isu tsunami dan gempa-gempa besar lainnya.
Ramalan Tahun Tikus , Chinese Horoscope 2008
